Eks wasit FIFA asal Indonesia, Jimmy Napitupulu, berdialog menimpa alibi berhasil Muhammad Ferarri dianulir dikala timnas U23 Indonesia kalah dari Uzbekistan.
Sejatinya, timnas U23 Indonesia sukses mengemas berhasil lewat sepakan Muhammad Ferarri pada menit ke- 61.
Wasit Shen Yinhao setelah itu berupaya melaksanakan tinjauan lewat siaran Video Assistant Referee( VAR).
Sehabis mengecek VAR, Shen Yinhao memutuskan buat menganulir berhasil Ferarri sebab dirinya memperhitungkan Ramadhan Sananta sudah offside.
Ramadhan Sananta memanglah pernah memegang bola, saat sebelum sang kulit bundar jatuh ke kaki Ferarri.
Jimmy Napitupulu mengakui kalau keputusan wasit benar buat tidak mengesahkan berhasil Muhammad Ferarri.
Alasannya, bagi Jimmy, Ramadhan Sananta telah lebih dulu berupaya buat mengambil bola dikala dalam posisi offside.
“ Interfering with opponent, ini yang dicoba Sananta sebab dikala ia terletak dalam posisi offside, ia berupaya memperebutkan bola,” kata Jimmy
Jadi, kala bola memantul ke Ferarri, setelah itu ia cetak berhasil, itu sebabnya tiap terdapat peristiwa semacam ini wasit tidak langsung menunjuk titik tengah buat mengesahkan berhasil sebab seluruh proses berhasil wajib dicek
Jimmy kemudian menarangkan kalau kamera di ruang VAR sejatinya memiliki bermacam- macam angle sehingga dapat membenarkan Sananta terletak dalam posisi offside.
Tetapi, Anggota Komite Wasit PSSI itu menarangkan, tidak seluruh angle kamera bisa ditampilkan di dalam lapangan permainan
Senantiasa offside( walaupun dari angle berbeda), tetapi lebih nyatanya angle kameranya lebih sejajar sebab jika di ruang VAR, ia dapat amati
” Tetapi, buat ditampilkan yang di on field review sebab garis VAR itu terdapat di garis line gawang, goal line intervention, itu sejajar dengan garis gawang,” tuturnya.
” Jadi, mereka dapat pindahkan garis itu, kamera itu, ke arah pemain yang dalam posisi offside buat mengambil garis. Nah, di screen yang di lapangan tidak dapat ditunjukkan namun tentu bakal dirilis AFC. Nanti rekamannya bakal dikirim dari ruang VAR,” kata ia.
Analisis Kasus Gol Timnas U23 Indonesia

Dalam kasus gol Timnas U23 Indonesia yang dianulir, eks wasit FIFA menyoroti kemungkinan beberapa faktor yang mungkin menjadi alasan di balik keputusan wasit:
Pelanggaran dalam Menyundul:
Salah satu alasan yang sering kali menyebabkan gol dianulir adalah adanya pelanggaran dalam menyundul. Jika pemain melakukan pelanggaran seperti push atau elbowing terhadap lawan untuk menciptakan ruang, gol tersebut dapat dianulir.
Posisi Offside U23:
Offside merupakan aturan yang sering menjadi subjek perdebatan. Jika pemain yang mencetak gol berada dalam posisi offside saat umpan terakhir diberikan, gol tersebut tidak sah. Penentuan posisi offside dapat menjadi tantangan, terutama dalam situasi di mana perbedaan posisi sangat tipis.

Pelanggaran Lainnya:
Wasit juga harus memperhatikan kemungkinan pelanggaran lainnya yang terjadi di lapangan sebelum gol tercipta. Ini bisa termasuk pelanggaran seperti handsball atau foul yang tidak langsung berhubungan dengan proses gol, namun masih memengaruhi jalannya permainan. Dan dapatkan juga informasi seputar dunia olahraga terupdate di Matic88
Kesimpulan:
Memahami Kompleksitas Keputusan Wasit
Dalam sepak bola, keputusan wasit bisa menjadi subjek perdebatan yang panjang.Meskipun banyak aspek aturan permainan yang diatur secara kaku, aplikasi dan interpretasi dari aturan tersebut sering kali tergantung pada penilaian individu wasit.
Average Rating